Minggu, 23 Oktober 2016

PENYULUHAN KESELAMATAN JALAN



    A.    Tujuan
1.      Memahami dasar hukum program penyuluhan keselamatan jalan
2.      Mengerti dan memahami tujuan dilakukannya penyuluhan keselamatan jalan

    B.     Dasar hukum
1.      Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan
a.       Pasal 203
(1) Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
(2)  Untuk menjamin Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan rencana umum nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, meliputi:
a. penyusunan program nasional kegiatan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
b. penyediaan  dan  pemeliharaan  fasilitas dan perlengkapan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
c. pengkajian masalah Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan
d. manajemen Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan
2.      Instruksi presiden RI No. 4 tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan
Terdapat pada pilar ke 4 yaitu “Perilaku Pengguna Jalan Yang Berkeselamatan” yang berfokus pada pendidikan formal keselamatan jalan dan  penyuluhan keselamatan jalan

    C.     Definisi penyuluhan
1.      Secara umum, adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara langsung atau tidak langsung
2.      Setiana L. (2005), penyuluhan adalah ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan
3.      A. W. Van Den Ban dkk. (1999), informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya
4.      UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhn Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau  dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup
5.      DC (1995) menyatakan bahwa, penyuluhan tidak sekedar merupakan proses perubahan perilaku pada diri seseorang tetapi merupakan proses perubahan sosial, yang mencakup banyak aspek, termasuk politik dan ekonomi yang dalam jangka panjang secara bertahap mampu diandalkan menciptakan pilihan-pilihan baru untuk memperbaiki kehidupan masyarakat
6.      Mardikanto (1987), penyuluhan sebagai proses komunikasi pembangunan, penyuluhan tidak sekedar upaya untuk menyampaikan pesan-pesanpembangunan tetapi yang lebih penting dari itu adalah untuk menumbuh-kembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

    D.    Penyuluhan Keselamatan Jalan adalah :
1.      Sebuah wujud tindakan komunikan  yang digunakan untuk menyebarluaskan informasi – informasi mengenai keselamatan jalan / pentingnya keselamatan jalan bagi mereka hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran / kepedulian terhadap keselamatn jalan.
2.      Kegiatan bersama (kemitraan antara polisis dengan stakeholder) sebagai bentuk keiatan prefentif untuk menumbuhkembangkan kesadaran lalu lintas.
3.      Program yang harus dilaksanakan secara terus menerus,dan masyarakat harus terus diingatkan dan disegarkan kembali tentang peraturan perundangan yang terkait dengan lalu lintas dan resiko yang mereka dapatkan bila melakukan pelanggaran lalu lintas.

    E.     Karakteristik Penyuluhan Keselamatan Jalan
1.      Bersifat homogen
2.      Proses komunikasi persuasif oleh penyuluh
3.      Proses pemberdayaan sasaran penyuluhan
4.      Proses komunikasi timbal balik antara penyuluh dan sasaran penyuluhan
5.      Berupa pesan kognitif, afektif, psikomotorik maupun kreatif
6.      Bersifat menganjurkan, melarang, memberitahu, maupun menghibur
7.      Memiliki prinsip 7C

    F.      Metode penyuluhan
1.      Berdasarkan teknik komunikasi yang digunakan :
a.       Metode penyuluhan langsung
Tatap muka antara penyuluh dan sasaran penyuluhan (demonstrasi, kursus, diskusi, dll)
b.      Metode penyuluhan tidak langsung
Dilakukan melalui perantara/media komunikasi (pemasangan poster, penyebaran brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran televisi, pemutaran film, dll)
2.      Berdasarkan jumlah sasaran
a.       Pendekatan perorangan
Langsung antara penyuluh dengan orang per orang
    1. Pendekatan kelompok
Antara penyuluh dengan sekelompok orang (diskusi, kursus, serasehan, dll)
    1. Pendekatan massal
Dilakukan antara lain dengan cara siaran radio, siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye, dll
3.      Berdasarkan indera penerima sasaran
a.       Indera penglihatan
Melalui pemasangan poster/spanduk, penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
b.      Indera pendengarann
Melalui indera pendengaran, antara lain melalui siaran radio, iklan radio, dll.
c.       Kombinasi indera penerima
Melalui demonstrasi cara/hasil, pemutaran film, siaran televisi, dll.
4.      Metode dengan pendekatan massal: menarik perhatian, menumbuhkan minat dan keinginan, serta memberikan informasi selanjutnya.
5.      Metode dengan pendekatan kelompok: memberikan informasi yang lebih rinci tentang suatu teknologi atau praktek. Metode ini ditujukan untuk dapat membantu seseorang dari tahap menginginkan ke tahap mencoba atau sampai tahap menerapkan.
6.      Metode dengan pendekatan perorangan: dalam tahap mencoba hingga menerapkan, karena adanya hubungan tatap muka antara penyuluh dan sasaran yang lebih akrab
7.      Ceramah
a.       Penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam bentuk pertanyaan atau diskusi
b.      (+) Kelas mudah dikuasai; mudah dilaksanakan; dapat diikuti peserta dalam jumlah besar
c.       (-) Bersifat verbal; peserta cenderung bosan; sangat tergantung pada kemampuan penceramah
8.      Demonstrasi
a.       Memperlihatkan secara nyata tentang cara dan/atau hasil terkait sesuatu hal
b.      (+) Pemahaman peserta mengenai materi lebih dalam
c.       (-) Memakan waktu lama; sumber daya yang dibutuhkan relatif besar
9.      Kursus/pelatihan
a.       Proses belajar mengajar yang diselenggarakan secara sistematis dan dalam jangka waktu tertentu
b.      (+) Efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan sistematis; alumni dapat dipakai sebagai kader bagi kelompoknya
c.       (-) Relatif mahal serta memerlukan persiapan dan pelaksanaan yang cermat; kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering mengganggu tercapainya tujuan; menjangkau relatif sedikit peserta
10.  Pameran
a.       Usaha memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu
b.      (+) Jangkauan sasaran lebih luas; mempunyai efek publisitas
c.       (-) Memerlukan banyak persiapan dan biaya; harus berganti tema; tema tertentu; memerlukan penjaga yang benar-benar menguasai masalah
11.  Pemberian penghargaan
a.       Kegiatan sebagai tanda ucapan terima kasih/penghargaan kepada individu/instansi atas jasa-jasa/prestasinya khususnya dalam kurun waktu tertentu.
b.      (+) Merangsang peserta untuk meningkatkan prestasi; mengefektifkan kegiatan; memberikan pengaruh yang luas dan melibatkan lembaga/badan lain
c.       (-) Membutuhkan biaya tambahan pelaksanaan; hanya melibatkan beberapa orang peserta
12.  Pemutaran film
a.       Metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang bersifat visual dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan.
b.      (+) Lebih menarik; sekaligus sebagai hiburan; jangkauannya lebih luas
c.       (-) Tidak terdapat komunikasi dua arah; biaya tinggi
13.  Penempelan poster
a.       Metode penyuluhan yang menggunakan gambar dan sedikit kata-kata yang dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45 cm x 60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang atau yang sering digunakan sebagai tempat orang berkumpul
b.      (+) Jangkauan sasaran lebih luas
c.       (-) Pesan kurang lengkap; bila dibuat dari kertas akan mudah rusak, sedangkan bila dibuat dari bahan tahan lama biayanya mahal
14.  Penyebaran brosur, leaflet, & majalah
a.       Menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan kepada masyarakat pada saat tertentu.
b.      (+) Materi lebih lengkap dan jelas serta lebih khusus pada materi tertentu; dapat melengkapi metode penyuluhan yang lain; dapat memberikan kesempatan pihak lain untuk berpartisipasi (khusus untuk majalah).
c.       (-) Bahasa harus menyesuaikan dengan bahasa komunikasi kelompok sasaran; kontinuitasnya tidak dapat terjamin terutama faktor judul, materi, biaya dan keterpaduan dengan metode lainnya
 
    G.    Contoh Penyuluhan Keselamatan Jalan
Sasaran penyuluhan keselamatan jalan ini adalah para pelajar.
Tujuan penyuluhan, antara lain :
1.      Pelajar mampu menjadi pelopor keselamatan jalan
2.      Meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan dalam berlalu lintas
Kelebihan
Kekurangan
      Efektif karena massa cenderung sama/ komunitas sama
      Lebih efektif dalam penyampaian materi

      Massa yang dituju bersifat homogen/ kurang luas jangkauannya