Pernahkah
terpikirkan oleh Anda, mengapa lampu lalu lintas memiliki skema warna sedemikian rupa?
Mengapa merah
berarti berhenti? Kuning berarti hati-hati dan hijau
berarti jalan?
Skema warna ini ternyata memiliki
sejarah yang cukup panjang. Melansir Today I Found Out pada Rabu
(11/4/2015), skema warna ini berasal dari industri perkeretaapian Inggris sejak
tahun 1830-an. Pada saat itu, perusahaan kereta api mengembangkan sistem skema
warna untuk memberitahu masinis kapan kereta mereka harus berhenti dan kapan
harus melaju.
Mereka memilih
warna merah karena warna ini telah berabad lamanya digunakan sebagai tanda
bahaya. Awalnya, mereka memilih warna putih untuk melaju dan hijau untuk
berhati-hati atau bersiap.
Pilihan warna
putih untuk melaju ternyata menimbulkan masalah. Pada tahun 1914 terjadi
insiden tabrakan antara kereta yang disebabkan karena masinis salah melihat
warna merah sebagai warna putih.
Dari sana,
perusahaan kereta api mengganti warna putih dengan hijau sebagai tanda melaju
dan kuning sebagai tanda hati-hati. Pemilihan warna kuning disebabkan karena
warna itu yang dianggap paling berbeda dengan dua warna lainnya.
Skema
warna lampu lalu lintas ini
kemudian diterapkan secara lebih luas pada tahun 1865 di London. Hal ini
dilatar belakangi oleh banyaknya kuda dan pejalan kaki yang menyebrang jalan
dan cukup riskan untuk tertabrak.
Kemudian,
seorang manajer kereta api bernama John Peake Knight mengusulkan kepolisian Inggris
untuk menerapkan sistem yang sama pada lalu lintas secara umum. Sebelumnya,
sistem untuk mengatur lalu lintas dilakukan polisi dengan metode semapur yang
menggunakan isyarat tangan polisi.
Proposal ini
diterima dan diterapkan pertama kali tahun 1868 di persimpangan besar Great
George dan Bridge Street di dekat gedung parlemen London.
Meskipun
awalnya sempat terjadi kecelakaan berupa kebocoran gas yang memasok lampu lalu
lintas dan menyebabkan polisi terluka parah, sistem ini akhirnya tetap
diterapkan dan pengaturan menggunakan kode semapur diberhentikan.
Di Detroit, AS,
polisi bernama William L. Potts juga menerapkan hal yang sama tahun 1920.
Bedanya, jika di London masih menerapkan sistem dua warna, yaitu merah dan
hijau, di Detroit polisi telah menerapkan sistem 3 warna, yaitu merah, kuning
dan hijau.
Alhasil,
Detroit menjadi kota pertama di dunia yang menggunakan warna merah, kuning dan
hijau untuk mengontrol lalu lintas sebagaimana yang kita ketahui sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar